Minggu, November 24, 2019

,

Info Traveling - Jepang terdiri dari 6.852 pulau di Samudra Pasifik, dengan 43 prefektur berbeda. Ada begitu banyak yang bisa dilihat dan dilakukan di Jepang, kamu mungkin tidak bisa menyelesaikan semuanya dalam sekali kunjungan. Jika kamu merencanakan perjalanan ke sana, pastikan untuk mempertimbangkan mengunjungi 10 destinasi wisata Jepang teratas ini saat kamu berada di sana.

1. Hotel sumber mata air panas


Jika kamu mencari liburan yang santai, sebaiknya mempertimbangkan untuk menginap di "Onsen Ryokan," yang merupakan hotel sumber air panas. Mata air panas Jepang terkenal karena khasiat penyembuhannya. Beberapa bahkan mengklaim bahwa airnya membersihkan kulit dan membalikkan penuaan. Ada hotel sumber air panas gaya modern dan tradisional untuk kamu pilih, dan ke mana pun kamu pergi di Jepang, dijamin mendapatkan sumber air panas terdekat.

2. Gunung Fuji


Jika kamu menyukai alam bebas, pertimbangkan untuk mendaki Gunung Fuji setinggi 12.388 kaki. Jalan setapak hanya buka dari Juli hingga September, karena cuaca menjadi sangat dingin di puncak gunung. Jika hanya di sana selama sehari, kamu dapat naik ke stasiun ke-5, yang merupakan perjalanan pulang pergi 12 jam. Jika merasa ingin bertualang, kamu dapat memesan akomodasi di dekat puncak gunung, sehingga dapat menyaksikan matahari terbit bersama dengan pendaki gunung lainnya. Perlu diingat bahwa ini membutuhkan waktu 24 jam penuh untuk mendaki ke puncak. Jika tidak siap untuk mendaki puncak, kamu masih dapat mengambil gambar dari jauh. Tempat paling populer untuk foto Gunung Fuji adalah Gotemba Peace Park di Gotemba City, yang buka sepanjang tahun.

3. Tokyo DisneySea


Tokyo DisneySea, taman bertema akuatik, menjadikannya tempat sempurna untuk dikunjungi selama musim panas. Tempat ini menampilkan banyak film bertema air Disney seperti The Little Mermaid, Finding Nemo, dan 20.000 Leagues Under the Sea, serta beberapa film remaster, seperti The Tower of Terror. Ada juga seluruh area yang didedikasikan untuk Aladdin yang disebut "The Arabian Coast," yang akan membuatmu merasa seolah benar-benar berjalan di sekitar kota Agrabah. Selain wahana, akomodasi taman sangat rinci, seperti Hotel Miracosta, yang merupakan rekreasi pelabuhan Mediterania. Banyak orang menyebut Tokyo DisneySea sebagai "taman hiburan terbaik dunia", tetapi kamu hanya perlu mengunjungi untuk menilainya sendiri.

4. Akihabara dan Harajuku


Akihabara adalah impian penggemar anime yang menjadi kenyataan. Jalanan dipenuhi toko-toko besar yang bertema cosplay, anime, manga, dan elektronik. Tempat ini benar-benar normal untuk melihat penggemar berjalan-jalan mengenakan cosplay lengkap. Bagi kamu yang tidak tertarik dengan anime, Harajuku adalah distrik mode, dan ini adalah tempat sempurna untuk membeli pakaian yang tidak dapat kamu temukan di rumah.

5. Menara Tokyo dan SkyTree


Tempat wisata paling terkenal di Jepang adalah Menara Tokyo, yang dibangun pada 1950-an sebagai antena untuk siaran TV. Desainnya terinspirasi oleh Menara Eiffel di Prancis. Wisatawan naik menara ke dek observasi teratas setiap hari. Namun, Menara Tokyo masih jauh dari titik tertinggi di kota. Menara tertinggi disebut SkyTree. Kedua menara ini memberikan pemandangan Tokyo yang menakjubkan, dan SkyTree bahkan memiliki pusat perbelanjaan serta akuarium sendiri. Perlu diingat bahwa tiket untuk kedua bangunan ini bisa cukup mahal, dan antreannya sangat panjang.

6. Kastil Matsumoto


Kastil Matsumoto adalah salah satu kastil yang tersisa di Jepang. Kastil itu dibangun pada tahun 1500-an, dan menampung 23 penguasa feodal yang berbeda selama masa hidupnya. Musim semi adalah salah satu waktu paling populer untuk dikunjungi, karena bunga sakura di sekitar perkebunan mekar penuh. Bagian dalam kastil telah diubah menjadi museum, menampilkan senjata yang digunakan dalam pertempuran di halaman kastil.

7. Pulau Kucing


Tashirojima, pulau ini populasinya telah berubah dari sekitar 1.000 orang menjadi hanya 85 orang. Spesies dominan yang hidup di pulau itu adalah lebih dari 100 kucing liar. Jelas, inilah mengapa ia mendapat julukan "Pulau Kucing." Penduduk setempat percaya bahwa kucing membawa keberuntungan, sampai-sampai ada kuil kucing. Setiap orang di pulau itu mengambil tanggung jawab kolektif untuk merawat kucing-kucing itu, sehingga tidak mengherankan bahwa Tashirojima memiliki kebijakan larangan anjing yang sangat ketat.

8. Festival Musiman


Jika kamu mengunjungi Tokyo pada musim semi atau musim panas, pastikan untuk berjalan-jalan melalui Taman Ueno. Pada bulan April, lebih dari 1.000 pohon sakura mekar penuh hanya selama sekitar satu minggu. Menikmati bunga-bunga adalah tradisi berusia seribu tahun yang disebut "Hanami," di mana orang Jepang keluar untuk mencium bunga sakura.

9. Museum Studio Ghibli


Museum ini terletak di dalam Taman Inokashira Tokyo yang indah. Baik di dalam maupun di luar museum, ada tempat untuk anak-anak bermain, dan penggemar dewasa akan menghargai pandangan di balik layar ke dalam penciptaan film di mana mereka tumbuh bersama. Ingatlah bahwa museum ini sangat populer sehingga kamu perlu membeli tiket setidaknya sebulan sebelumnya.

10. Fushimi Inari


Salah satu tempat paling ikonik untuk dikunjungi di Jepang adalah Kuil Fushimi Inari di Kyoto Selatan. DBagian yang paling menakjubkan dan ikon dari Fushimi Inari adalah ribuan gerbang torii merah, yang mengarahkan pengunjung ke puncak Gunung Inari. Dibutuhkan 2 hingga 3 jam untuk mendaki melalui semua gerbang, tetapi ada banyak tempat untuk berhenti dan mengagumi berbagai patung rubah, atau menikmati makanan di sepanjang jalan. Jika berhasil sampai ke puncak gunung, kamu akan dihargai dengan pemandangan Kyoto menakjubkan yang tidak dapat kamu temukan di tempat lain.

Bagaimana dengan rekomendasi destinasi wisata Jepang tadi? Dijamin bakalan betah deh kalau kamu berkunjung ke Jepang.


Senin, November 18, 2019

,
 

Info Traveling -
Setiap negara pasti menawarkan berbagai destinasi wisata untuk menarik para wisatawan berkunjung ke negaranya. Apabila banyak yang berkunjung, tempat atau negara tersebut akan mendapat pemasukan serta namanya semakin terkenal.

Austria, negara yang terletak di Eropa Tengah ini menawarkan banyak destinasi wisata. Salah satunya kota-kota indah dengan bangunan-bangunan khas Eropa yang cantik berlatar belakang pegunungan.

Mau berkunjung ke salah satu tempat berikut?

1. Salzburg


Kota pertama di Austria yang bisa kamu kunjungi adalah Salzburg yang terletak di perbatasan dengan Jerman. Kota ini merupakan ibu kota dari negara bagian Salzburg, serta kota terbesar ke-4 di Austria dengan luas total 65,65 kilometer persegi.

Pemandangan yang indah dari kota ini, yang berlatar Pegunungan Alpen menjadi daya tarik tersendiri dari Salzburg. Kota Salzburg juga tercatat sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO mulai tahun 1996.

2. Hallstatt

Hallstatt merupakan sebuah kota kecil yang terletak di Gmunden, negara bagian Austria. Tepatnya di wilayah Salzkammergut, jalan nasional yang menjadi penghubung antara Salzburg dan Graz. Kota kecil ini sangat populer di Norwegia sebagai tujuan wisata.

Rumah-rumah dengan arsitektur tradisional di tepi Danau Hallstatt menjadi daya tarik tersendiri, dilengkapi dengan pemandangan dari Pegunungan Alpen. Selain itu, kota ini juga terkenal dengan produksi garamnya.

3. Wina


Kota berikutnya yang bisa kamu kunjungi saat berlibur ke Austria adalah Wina. Kota ini merupakan ibu kota sekaligus kota terbesar di Austria. Dengan statusnya sebagai ibu kota negara, tentunya tempat ini akan menawarkan pemandangan kota yang lebih modern.

Banyak tempat wisata keren yang bisa kamu kunjungi, mulai dari balai kota, taman, gedung opera, serta sejumlah istana. Kota ini juga memiliki Vienna International Center yang merupakan kantor pusat PBB yang terletak di Wina, Austria.

4. Linz


Destinasi wisata selanjutnya di Austria yaitu Linz, kota terbesar ke-3 di Austria dengan luas mencapai 95,99 kilometer persegi. Kota yang berada di bagian utara Austria ini terletak sekitar 30 kilometer dari Republik Ceko.

Selain terkenal dengan destinasi wisatanya, Linz juga terkenal dengan Linzertorte, sebuah kue yang disebut-sebut sebagai kue tertua di dunia. Diketahui resep pertama dari kue ini berasal dari tahun 1653.

5. Innsbruck


Kota Innsbruck terletak di Austria bagian utara, tepatnya di Lembah Inn, Pegunungan Alpen. Tempat ini juga terkenal dengan pemandangan kota yang cantik dengan latar belakang pegunungan yang membuatnya semakin indah.

Innsbruck juga menjadi tempat olahraga musim dingin yang terkenal di dunia. Salah satu acara yang paling dinanti di kota ini yaitu perayaan malam tahun baru yang dikenal dengan Bergsilvester.

Itulah 5 kota di Austria yang bisa jadi referensi liburanmu. Gimana? Cantik-cantik bukan? Semoga informasi di atas bermanfaat dan bisa menambah wawasan kamu ya.

Jumat, November 15, 2019

,

Info Traveling - merupakan sebuah pulau terpencil yang terletak di kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara. Karena lokasinya yang berada di perbatasan antara negara Indonesia dan Malaysia maka pulau ini dijaga oleh TNI. Para tentara inilah yang menghuni Pulau Berhala.

Meskipun pulau berhala dibuka untuk wisatawan, pulau ini menerapkan peraturan yang cukup ketat. Wisatawan yang datang ke pulau ini harus izin terlebih dahulu dan menyerahkan benda – benda tajam serta minuman keras yang dibawa.

Selain itu di pulau ini dilarang untuk berbuat asusila, merusak tanaman dan membunuh hewan yang ada di pulau ini. Ya, di Pulau Berhala banyak binatang langka seperti penyu, biawak hingga rusa. Setelah mendapatkan izin dan diberi arahan maka wisatawan bisa memasuki pulau ini.


Letak Pulau Berhala
Tujuan wisata laut yang satu ini berada di wilayah kabupaten Serdang Bedagai Sumatera Utara. Karena berada di bagian terluar Indonesia maka Pulau Berhala pun harus dijaga setiap saat. Penjagaan pulau ini dipercayakan kepada para Marinir Angkatan Laut RI.

Tugas utama para prajurit itu adalah mengawasi setiap saat daerah perbatasan termasuk perairan di sekitar pulau Berhala. Para wisatawan yang hendak berkunjung ke sana tentunya tak bisa asal masuk saja. Mereka mesti mendapat ijin petugas yang berjaga di sana.

Ada beberapa aturan yang harus dipatuhi para wisatawan diantaranya menyerahkan berbagai senjata tajam maupun minuman keras yang mungkin dibawa, takboleh berkata-kata tak pantas, berbuat tak sopan atau asusila dan dilarang merusak tanaman atau membunuh satwa di pulau ini seperti biawak, penyu dan juga rusa.


Asal Muasal Nama Pulau Berhala


Ada nilai historis dari asal muasal nama Pulau Berhala. Ada cerita masyarakat Serdang Bedagai bahwasanya dahulu Putri Hijau dari Kerajaan Deli (Melayu) diculik oleh seorang pangeran antah berantah lalu dibawa ke pulau tersebut. Dan kemudian Putri Hijau diselamatkan oleh adiknya yang berwujud naga.

Menurut penduduk Berdang bedagai, pulau ini merupakan tempat pemujaan (ritual) mistis karena adik Putri Hijau yang menjelma menjadi naga berhasil mengalahkan pangeran jahat tersebut. Cerita tersebutlah yang menjadi asal muasal nama Berhala diambil.

Selain itu, ada juga versi lain tentang asal nama Pulau Berhala. Nama pulau ini diambil dari makam dan tapak kaki Datuk Paduko Berhalo yang merupakan salah satu raja yang terkenal pada masa kerajaan melayu. Tapi, jangan mencoba mencari makam dan tapak kaki raja tersebut. Khawatirnya akan membuat tersasar karena rimbbunnya hutan dan tebing – tebing tinggi di pulau tersebut. Konon , makam tersebut sudah tertutupi oleh rimbunnya hutan di pulau berhala yang terkenal dengan hutan rimbun

Misteri Pulau Berhala


Berbagai cerita menjadi bumbu saat wisatawan berkunjung ke Pulau Berhala. Salah satunya, konon, seorang nenek mendiami sebuah pulau di dekat pulau Berhala yang kemudian dinamakan sebagai pulau Sokong Nenek. Katanya di pulau tersebut terdapat kuburan dari nenek tersebut.

Nenek tersebut hidup seorang diri di pulau terpencil itu hingga akhir hayatnya dan dikuburkan di sana. Cerita mistis berkembang sebab beberapa nelayan yang kebetulan melintas pada malam hari mengaku melihat sosok nenek tersebut berjalan sendirian di pulau Berhala yang memang menyambung dengan pulau Sokong Nenek.

Beberapa nelayan lain mengaku pernah melihat sang nenek menangis atau malah didatangi dalam mimpi. Namun akhir-akhir ini bersamaan dengan makin banyaknya wisatawan yang datang ke pulau Berhala, sosok nenek misterius pun tak menampakkan diri.

Keindahan Pulau Berhala


Keindahan pulau berhala terletak pada pantainya yang berwarna biru gradasi dan banyaknya bebatuan berukuran besar yang mirip pemandangan pantai yang ada di Pulau Belitong. Siapapun yang berwisata ke tempat ini  seperti merasakan suasana pantai di film Laskar Pelangi.

Tak kalah indahnya indahnya ketika bersantai di malam hari di pulau ini sambil mendengar suara air laut dan memandangi langit malam,  akan terlihat pasir-pasir yang mengeluarkan warna biru terang dengan jumlah yang sangat banyak. Fenomena ini terjadi karena jutaan fitoplankton yang terbawa oleh pasang surut .

Aktivitas di Pulau Berhala
Di Bulau Berhala ada banyak kegiatan yang bisa dilakukan oleh wisatawan, seperti halnya menikmati keindahan pulau dengan keliling pulau, snorkeling, diving, trekking dan naik ke mercusuar.pastinya apapun kegiatan yang dilakukan di tempat ini jangan sampai tidak menaiki mercusuar untuk melihat pemandangan sekeliling pulau dengan lebih jelas

Di pulau ini wisatawan juga bisa melihat indahnya pemandangan terumbu karang yang bahkan bisa dilihat dari atas daratan. Terumbu karang ini berada di bawah dermaga. Wisatawan bisa duduk – duduk di atas dermaga memandangi keindahan terumbu karang sambil menunggu matahari terbenam.

Jika bisa berenang, wisatawan bisa melakukan aktivitas snorkeling ataupun diving. Ketika berenang agak ke tengah maka wisatawan dapat melihat banyaknya ikan laut dengan bentuk dan warnanya yang menggemaskan. Tak ketinggalan juga hewan – hewan laut seperti teripang dan bintang laut. Tips nya supaya bisa dikelilingi oleh ikan – ikan kecil tersebut cobalah berenang sambil membawa roti untuk makanan ikan.

Rute Menuju Pulau Berhala
Untuk bisa menuju ke Pulau Berhala, wisatawan dapat memilih berangkat melalui 2 pelabuhan di pantai timur yang intinya sama- sama menuju ke pulau tersebut. Misalnya dari pantai cermin, Serdang Bedagai dan Pelabuhan Tanjung Tiram di kabupaten Batubara. Perjalanan dari kota medan menuju pelabuhan serdang bedagai memakan waktu 2 atau 3 jam lalu menyeberang dengan kapal sekitar 4 – 5 jam untuk sampai ke Pulau Berhala.

Menuju ke pulau berhala tidak ada kapal wisata atau kapal penumpang, karena pulau ini bukanlah pulau yang memiliki penduduk otomatis tidak ada kapal menuju pulau tersebut. Pilihannya menggunakan kapal nelayan atau mengikuti kapal travel. Oleh karena itu lebih baik berangkat bersama rombongan dan memanfaatkan jasa open trip untuk pergi ke Pulau Berhala agar menghemat biaya perjalanan.

Jika menggunakan trip wisata, Biasanya harga paket wisata hanya 490ribu. Harga tersebut sudah termasuk transportasi bus pariwisata ber AC dari Medan untuk perjalanan darat dan kapal penumpang yang sudah ada kamar mandinya untuk perjalanan laut. Biaya ini juga sudah termasuk makan 5 kali dengan lauk pauk yang lengkap seperti ikan/ayam, sayur, sambal serta buah-buahan dan teh seama 2 hari 1 malam. Juga dokumentasi selama di pulau serta pemandu untuk menjelajahi spot menarik di dalam pulau.

Potensi Pulau Berhala
Pulau Berhala memiliki bentuk yang unik yaitu membulat laksana tempurung kelapa terbalik dengan luas sekitar 2,5 km persegi. Pulau Berhala diapit dua anak pulau atau sokong, yang pertama adalah pulau Sokong Nenek di sebelah tenggara dan yang kedua adalah pulau Sokong Seimbang di sebelah timur. Pulau Sokong Seimbang memiliki jarak sekitar 0.8 mil laut dari Pulau Berhala sementara pulau Sokong Nenek hanya 20 meteran saja jaraknya.

Pulau Berhala sangat potensial untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata bahari. Dan memang pulau ini sedang dikembangkan sebagai obyek wisata bahari oleh pemerintah daerah yang bekerja sama dengan PT. Kawasan Wisata Pantai Cermin. Panorama pantai pulau Berhala yang landai memang sangat indah. Memiliki air laut jernih berwarna kebiruan dengan hamparan pasir putih mengelilingi pulau.

Perairan pantai pun dihiasi dengan terumbu karang yang masih alami yang sangat indah untuk dinikmati dengan snorkeling atau menyelam. Dan satu lagi, pulau Berhala juga memiliki hamparan hutan tropis dimana terdapat keanekaragaman hayati yang besar sekaligus sebagai tempat hidup aneka tumbuhan dan hewan. Flora di Pulau Berhala meliputi hutan lahan basah, hutan lahan kering, lahan terbuka dengan pohon kelapa di sana sini serta perairan pantai yang terhampar terumbu karang yang kondisinya masih terjaga dengan baik. Pulau ini pun digunakan sebagai tempat penangkaran penyu dari instansi terkait.

Biaya ke Pulau Berhala
Akses ke Pulau Berhala sebenarnya tidak sulit sebab terletak di jalur pelayaran laut yang cukup padat. Para wisatawan bisa berlibur ke Pulau Berhala menggunakan jalur laut dari pelabuhan Belawan, Medan naik kapal motor. Waktu tempuhnya dari Belawan kurang-lebih 2,5 jam perjalanan laut.

Sementara bila diukur dari kota Medan, jarak ke Pulau Berhala sekitar 100 Km. Biaya ke Pulau Berhala biasanya dalam bentuk paket wisata lengkap. Mengutip salah satu agen travel yang menawarkan perjalanan ke pulau Berhala selama 2 hari mematok biaya Rp.600.000.

Biaya itu sudah termasuk : angkutan minibus dari Medan ke Sergai (PP), akomodasi untuk 1 malam, makan 4 kali ditambah barbeque, angkutan boat dari Sergei ke Pulau Berhala (PP), foto, pemandu, asuransi, sewa alat snorkeling, dan live vest. Untuk akomodasi biasanya menyewa mess TNI yang ada di sana atau mendirikan tenda di dekatnya.

Penginapan di Sekitar Pulau Berhala
Tidak ada penginapan khusus di Pulau Berhala. jika ingin bermalam pilihannya hanya ada dua, yaitu bisa menyewa mess marinir atau mendirikan tenda di pesisir pantai. Di malam hari pun wisatawan bisa menikmati waktu dengan menyalakan api unggun sambil bercengkrama, bermain gitar, bakar ikan atau seafood.

Intinya, perjalanan wisata ke Pulau Berhala akan memberikan pengalaman baru dalam hidup. Selamat berlibur!

Kamis, November 14, 2019

,

Info Traveling - Di awal tahun 2015 ini, saya ingin bercerita tentang satu tempat yang menawan di kampung halaman. Pulau Mursala namanya. Pulau yang hanya saya dengar ceritanya saja sejak kecil karena tidak pernah ada orang yang berkunjung dalam rangka wisata kesana. Jika kita berangkat ke Pulau Nias dari pelabuhan Sibolga, pasti melewati pulau ini. Sayangnya semua kapal yang berangkat ke Nias dijadwalkan malam hari. Ya nggak kelihatan kan jadinya.

Pulau ini dikenal sebagai pulau yang angker bagi masyarakat lokal Sibolga. Cobalah bertanya pada orang-orang di tepi jalan Sibolga, ada berapa orang yang sudah pernah ke Pulau Mursala. Pasti sedikit sekali. Ketika saya mengutarakan ide ke Mamak untuk pergi ke Pulau ini bersama teman-teman sekampung, saya dikatai gila. Hahahaha.

Faktanya memang sulit menemukan teman-teman yang mau pergi ke pulau ini. Masih ada beberapa yang tidak diperbolehkan orang tuanya karena takut. Ada juga yang tidak diperbolehkan karena jadwal yang kami pilih adalah hari Minggu, hari dimana mayoritas teman-teman saya pergi beribadah bersama keluarga di gereja.

Tapi karena keterbatasan waktu dan tidak mau menunggu-nunggu lagi, saya dan 6 orang teman memutuskan untuk tetap berangkat. Sebagian besar dari kami memang perantau (termasuk saya) yang sedang menghabiskan liburan Natal dan Tahun Baru di kampung halaman. Oleh karena masa liburan yang singkat, kami tidak punya banyak kesempatan dan pilihan waktu. Berangkat sudah…

Karena cuaca yang akhir-akhir ini tidak mendukung, tidak ada kapal kayu yang tersedia untuk kami sewa. Atas bantuan seorang teman, kami mendapatkan pinjaman speed boat  dengan dua mesin yang masing-masing 100 PK. Kapal-kapal yang biasa membawa wisatawan ke Pulau Mursala dan Pulau Putri berangkat dari Pantai Bosur / Pantai Kalangan.

Harga sewa speed boat nya Rp 2.800.000,- dengan maksimal penumpang 20 orang. Biaya tersebut adalah biaya pengganti solar, oli dan tips untuk nahkoda serta satu orang kru. Tapi 20 orang sepertinya terlalu sesak untuk kapal sekecil itu. 12 orang adalah jumlah yang pas agar sepanjang perjalanan nyaman.


Pulau Mursala dulunya disebut sebagai Mansalaar Island. Ada juga yang mengatakan nama Mursala berasal dari gabungan kata Mur dan Shalat. Mur berasal dari sebutan masyarakat lokal / nelayan untuk pedagang dari Arab yang datang berdagang ke Barus. Konon katanya, mereka selalu melakukan sujud syukur (shalat) di air terjun Mursala ini sebelum melanjutkan perjalanan ke Barus dan menjadi kebiasaan. Oleh karena itulah, pulau ini disebut Murshalat, tempat orang Mur (pedagang Arab) melakukan shalat dan lalu disingkat menjadi Mursala.

Untuk orang Sibolga sendiri, ada satu legenda tentang Putri Runduk yang melekat erat dengan Pulau Mursala ini. Konon kecantikan permaisuri Raja Jayadana dari Kerajaan Barus Raya (Kerajaan Islam pada abad ke-7) ini membuat ia diperebutkan banyak Raja dari kerajaan lain. Ketika suaminya kalah dalam peperangan dengan Raja Sanjaya dari Mataram, Ia melarikan diri ke pulau terpencil ditemani oleh hamba setianya, Sikambang Bandohari.

Sayangnya Ia ditemukan oleh Raja Janggi dari Sudan yang ingin memperistrinya namun ditolak mentah-mentah oleh Putri Runduk. Karena Raja Janggi terus-menerus memaksanya, Putri Runduk memilih untuk meloncat ke air terjun Mursala dan tidak pernah ditemukan lagi.

Ada lagi cerita yang lain dari seorang teman. Dia bercerita kalau Pulau Mursala ini dulunya adalah kediaman Nenek Buyutnya yang bernama Uci Mursola.

“She is a great witch who travel alone by a biduak pincalang…fear by most of clergyman of Sibolga..”

Itu yang disampaikan oleh temanku. Biduak Pincalang sendiri adalah bahasa Melayu untuk perahu kayu. Oleh karena kesaktiannya, Nenek Uci Mursola disegani oleh banyak tetua-tetua di Sibolga. Saya menodongnya untuk bercerita lebih banyak, tapi dia bilang akan bercerita ketika bertemu langsung.

Ada pula cerita lain yang menceritakan bahwa sumber Air Terjun Mursala ini adalah Danau Toba. Tapi belum ada yang bisa membuktikannya.


Tempat ini katanya menjadi inspirasi pembuatan film "Skull Island, King Kong" tahun 1933. Entahlah itu sumbernya dari mana. Saya ngubek-ngubek gambar di google tetap tidak menemukan gambar yang mirip. Yang jelas pulau ini pernah dijadikan lokasi syuting film layar lebar berjudul “Mursala” pada tahun 2013 silam.

Air Terjun yang mengalir langsung dari mata air ke laut ini katanya ada 3 di Indonesia yaitu Air Terjun Mursala di Sibolga, Tapanuli Tengah, Air Terjun Jogan di Gunung Kidul, Yogyakarta dan Air Terjun Banyu Tibo di Pacitan. Sepertinya sih masih banyak tempat-tempat di dunia yang aliran airnya seperti ini namun belum terekspos ya.

Kembali lagi ke cerita perjalanan…

Betapa menyenangkannya di hari H kami diberikan langit biru nan cerah. Padahal beberapa hari sebelumnya, hujan deras terus mengguyur Sibolga. Pun pagi hari sebelum berangkat, hujan deras turun pukul setengah enam pagi. Kami sempat meringis karena pastinya kapal tidak mau berangkat kalau hujan karena ombak pasti tinggi. Eh ternyata skenario dari yang di atas berbeda. Jam 7 pagi hujannya reda dan berganti dengan cuaca cerah dan panas khas daerah tropis tepi pantai. Horeeee...

Pagi itu menjadi lebih menyenangkan karena begitu tiba di titik keberangkatan, yaitu Pantai Kalangan, laut terlihat sangat teduh dan tiada ombak.

Dengan speed boat 2 mesin 100 PK, kami tiba di Pulau Mursala dalam waktu 45 menit saja. Kalau memakai kapal kayu biasa, waktu tempuhnya bisa mencapai 3 jam. Lama betul! Kami bersyukur sekali mendapat pinjaman kapal. Daripada menghabiskan waktu 6 jam untuk perjalanan pulang pergi, lebih baik kami merogoh kocek lebih dalam agar bisa menikmati objek wisata yang akan kami datangi lebih lama.

Kapal cepat kami membelah lautan yang tenang dank arena asyik bersenda gurau tahu-tahunya kami sudah sampai.

“Aaaah, Mursalaaaaa…..Tengok-tengok, itu Mursala” teriak seorang teman.

Nahkoda kapal atau yang biasa dipanggil Mamak (panggilan untuk Paman dalam bahasa Baiko, bahasa pesisir Sibolga) menghentikan mesin kapal dan menyuruh awak kapal melempar jangkar cukup jauh dari Air Terjun Mursala.

Ternyata, ombak dan arus di perairan sekitar Mursala cukup kencang. Sangat berbeda kondisinya saat kapal kami bertolak dari Pantai Kalangan. Kapal kami oleng-oleng dan bisa membuat penumpangnya mabuk kalau berlama-lama di atas kapal. Harus cepat-cepat nyebur atau berpindah dari tempat itu. Pilihan kami pastinya terjun ke air. Namun, sebelum terjun, kami tidak lupa mengabadikan foto di depan air terjun yang indah namun angker (katanya) ini. Hehehehe.


Air Terjun Mursala ini adalah air terjun yang bersumber dari sungai di Pulau Mursala yang memiliki panjang 700 meter. Katanya sungai ini adalah sungai terpendek di Indonesia. Aliran air dari sungai ini langsung mengalir ke laut melewati tebing batu granit kemerahan di pinggir pulau. Ketinggian tebingnya sekitar 35 meter.

Begitu kami mengutarakan niat untuk berenang dari kapal menuju Air Terjun Mursala itu, Mamak, hanya geleng-geleng sambil mengeluarkan beberapa pelampung untuk kami pakai berenang. Biasanya pengunjung yang datang ke Mursala hanya berhenti sebentar untuk berfoto dan langsung menuju pulau Putri untuk bersantai. Jarang sekali ada wisatawan yang mau berenang disini.

Karena lokasinya yang langsung menghadap ke Samudera Hindia, ombak nya cukup besar. Ditambah lagi dengan deras nya debit air terjun yang membuat kami susah melawan arus menuju tebing. Begitu selesai memakai pelampung masing-masing, semuanya menceburkan diri ke air. Sayangnya, di tengah-tengah perjalanan, 3 orang dari kami memutuskan kembali ke kapal karena lelah melawan arus.

Beruntungnya saya sudah membawa snorkeling set dari Jakarta sehingga memudahkan untuk berenang. Teman-teman yang lain hanya mengenakan kacamata renang dan pelampung. Kuat betul mereka melawan arus nya tanpa pakai fin (kaki katak). Saya saja lelah melawan arusnya.

Kedalaman air laut di tepian Mursala itu sekitar 15 – 25 meter sehingga saya tidak melihat apa-apa di bawah sana. Begitu mendekati air terjun, terlihat beberapa terumbu karang namun visibility nya kurang bagus.

Semakin mendekati air terjun, semakin dingin airnya terasa di kulit kami. Ya jelas saja karena air itu berasal dari mata air gunung. Kami sempat mengurungkan niat untuk mencapai air terjun itu dan kembali ke kapal. Namun akhirnya kami tetap melanjutkan berenang menuju air terjun. Bahkan temanku berkeinginan untuk memanjat tebingnya. Hahahaha.

Akhirnya kami tiba juga di tebing granit tempat Air Terjun Mursala mengalir. Rasanya berbeda sekali ketika bisa melihat air terjun ini dari dekat. Namun karena ombak semakin besar dan menghempas tebing dengan kuat, kami bergegas untuk kembali ke kapal. Mamak juga sudah membunyikan terompet kapal, isyarat agar kami segera pulang.

Hal yang tidak boleh dilewatkan pastinya mengambil foto ketika berenang di bawah Air Terjun Mursala. Karena saya tidak terlalu suka berenang dengan pelampung, saya tuntun saja pelampungnya dan saya jadikan tempat duduk (iya bisa, coba deh) ketika berfoto. Jadi, itulah rahasianya kenapa saya bisa berfoto setinggi dada dengan santai padahal ombak cukup kencang waktu itu.

Begitu naik lagi ke kapal, kami menghela nafas panjang. Iya capek ya berenang melawan arus itu. Langsung kuteguk banyak-banyak air mineral dalam gelas plastik yang sudah kami bawa di kapal. Sampai jumpa lagi Mursala. Santabi, Ompung… (Permisi, kakek & nenek…)

Perjalanan tidak berhenti di sini. Dari Pulau Mursala, kami melanjutkan perjalanan ke Pulau Putri. Silakan baca ceritanya di sini ya :)

Jika teman-teman datang dari luar Sibolga atau dari luar Sumatera, ini beberapa tips untuk pergi ke Pulau Mursala :


Terbang ke Bandara Pinangsori (Sibolga) dari daerah asal kalian (kebanyakan transit terlebih dahulu di Kualanamu, Medan) atau perjalanan via darat dari Medan ke Sibolga selama kurang lebih 10 jam. Tersedia pula direct flight dari Jakarta langsung ke Sibolga setiap harinya.

Pilihlah penginapan di Pantai Pandan agar memudahkan ketika akan berangkat pagi-pagi dari Pantai Bosur atau Pantai Kalangan. Rate hotel di daerah Pandan dimulai dari harga Rp 100.000,- per malam.
Silahkan pilih jenis kapal yang akan disewa menuju Pulau Mursala. Kapal kayu biasa (sering disebut kapal Dolphin) dihargai sekitar Rp 1.500.000,- untuk satu hari sedangkan harga sewa speed boat dimulai dari Rp 2.500.000,-. Kapasitas penumpang maksimal adalah 20 orang.
Rute yang biasa adalah Pandan – Pulau Mursala – Pulau Putri – Pandan. Berangkatlah pagi hari sekitar pukul 08.00 atau 09.00 agar tiba lagi di Pandan pukul 17.00.

Selain kapal kayu dan speed boat, ada lagi cara lain untuk menuju pulau Mursala ini yaitu naik mini cruise, KM Nauli kepunyaan Hotel Wisata Indah Sibolga ( www.naulicruise.com ) Fasilitas di dalamnya mewah dan makanan sudah disiapkan oleh chef on board. Harganya Rp 250.000,- per pax (minimum 80 pax). Tersedia juga Overnight Tour dengan harga Rp 1.650.000,- per pax (minimum 15 pax)
Bawalah perbekalan yang cukup karena tidak ada warung yang menjajakan makanan selama perjalanan.

Bertingkah laku sopan selama perjalanan. Usahakan untuk bercanda tidak kelewatan batas.
Karena nggak ada sinyal, silahkan nikmati liburanmu seutuhnya ;)

Senin, November 11, 2019

,

Info Traveling - Akomodasi adalah hal yang penting saat berlibur jauh. Termasuk juga saat berlibur ke Bali. Rasanya gak afdol kalau ke Bali cuma sebentar. Karena menjadi jujukan wisata dunia, kamu bakal menjumpai banyak sekali penginapan berjajar di Pulau Dewata ini. Mulai dari yang murah sampai yang merogoh kocek dalam-dalam. Dari yang bernuansa tradisional sampai yang berbintang lima.

Nah, bagi kamu yang ingin menikmati sensasi menginap yang berbeda dengan nuansa alam khas pedesaan maka kamu wajib mencoba menginap di salah satu dari 10 penginapan di bawah ini, yuk simak!

1. Sharma Springs Bamboo House


Hampir keseluruhan bangunan ini terbuat dari bambu. Terdapat enam lantai dengan empat kamar tidur. Ada pula ruang makan dan dapur di lantai empat. Di lantai empat ini juga kamu akan menjumpai sebuah terowongan yang juga terbuat dari bambu. Di lantai enam kamu bakal melihat luas Green Village dan lembah Sungai Ayung.

Lokasipenginapan ini berada di Sibang Gede, Abiansemal, Kabupaten Badung, Bali.

2. Sapulidi Resort Spa & Gallery



Sapulidi Resort Spa and Gallery merupakan solusi bagi kamu yang ingin menginap dengan nuansa alam khas pedesaan lengkap dengan sawah di sekeliling area ini. Ada pula kolam ikan bagi kamu yang hobi mancing.

Dan untuk kami yang hobi berenang, gak usah khawatir renang bareng ikan. Karena di sini juga disediakan kolam renang yang berada di bagian belakang. Menginap di sini kamu bakal menemukan ketenangan karena lokasinya yang jauh dari keramaian.

Berlokasi di Desa Mas, Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali.

3. Hideout Bali - Eco Bamboo Home


Di Hideout Bali kamu hanya akan merasakan ketenangan dari hiruk pikuk kehidupan kota. Bagaimana tidak? Penginapan dua lantai ini terletak di tengah sawah di kaki Gunung Agung di Selat, Bali.

Lantai bawah digunakan untuk keperluan memasak sehingga kamu bisa memasak sendiri segala kebutuhanmu. Bagi kamu yang tidak ingin repot, di sini juga ada Hideout Bistro. Sementara di lantai atas digunakan untuk tempat istirahat.

Yang membuat unik adalah desain jendelanya yang berbentuk heksagonal. Kamu bisa menikmati pemandangan sungai yang mengalir jernih di bawahnya. Keunikan lainnya, semua sumber listrik di sini didapat dari kincir air di dekat penginapan ini.

Karena berada di alam bebas, maka kamu akan berjumpa serangga-serangga yang sesekali masuk ke dalam. Selain itu di sini juga ada anjing dan kucing-kucing lucu yang siap menemani hari-harimu.

Hideout Bali ini terletak di Selat, Karangasem, Bali

4. Hideout Lightroom


Hideout Lightroom merupakan adik dari Hideout Bali. Hideout ini hanya memiliki satu lantai. Terdapat satu buah tempat tidur dilengkapi tempat duduk, meja kecil serta dapur mini. Sementara di luar ruangan ada bak mandi dengan taburan kelopak bunga dan kesegaran minyak esensial yang bikin kamu betah berendam.

Tidak ingin berendam? Di sini juga terdapat shower area yang juga berada di luar ruangan sehingga lamu akan merasakan sensasi diguyur air di bawah pohon kelapa. Tenang, kamar mandinya tertutup bambu kok. Udah deh, berada di sini bakal bikin kamu betah. Ditambah lagi suasana alamnya yang masih asri. Bikin gak mau pulang.

5. Hideout Beehive


Hideout Beehive merupakan proyek terbaru yang bisa dibilang adik bungsu dari Hideout Bali. Bungalow ini memiliki dua lantai. Lantai bawah berfungsi sebagai area santai dan lantai atas untuk beristirahat. Sama halnya dengan Hideout Beehive, kamar mandi di sini juga berada di luar dengan hanya menggunakan sekat bambu. Benar-benar alami.

Selayaknya alam bebas, maka jangan heran jika tidurmu terganggu dengan gangguan serangga-serangga kecil. Solusi terbaik adalah dengan menyemprotkan cairan anti serangga. Bungalow ini sangat cocok bagi kamu yang punya jiwa petualang

6. Firefly Eco Lodge


Di desain menyerupai sarang burung membuat penginapan ini begitu unik. Untuk mencapai kamar tidur kamu harus menaiki tangga yang terbuat dari bambu utuh yang hanya diberi lubang untuk pijakannya. Dindingnya terbuat dari anyaman bambu dan atapnya terbuat dari rumput kering.

Saat sarapan, maka hidangan akan tersedia di teras yang langsung menghadap sawah. Suasana yang sepi jauh dari kota akan membuat kamu merasa tenang dan damai. Saat jenuh, kamu juga bisa berkeliling di area persawahan atau bermain dan menikmati gemericik aliran sungai.

Saat malam tiba maka tak jarang kamu bakal melihat kunang-kunang yang bercahaya. Sungguh suasana yang tidak bisa kamu dapatkan di kota besar. Lokasi bungalow ini berada di Banjar Ambangan, Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali.

7. Villa Awang-awang


Menikmati sensasi menginap di tengah hutan pasti menjadi pengalaman tak terlupakan. Dan Villa Awang-awang ini menyajikan pengalaman unik itu. Terdapat infinity pool yang bisa kamu gunakan untuk berendam sambil mendengarkan gemericik air dari Sungai Petanu.

Pengalaman seru lainnya kamu juga bisa menikmati pemandangan kunang-kunang yang berterbangan saat malam tiba. Penginapan yang berada di daerah Ubud ini memang pantas bagi kamu yang berjiwa petualang dan mencari kebebasan.

Satu lagi yang unik,  Villa Awang Awang dirancang khusus mengikuti konsep wajah alam golden ratio yang dikenal sebagai Fibonacci Series.

8. Secret Wooden House


Begitu kaki kamu melangkah masuk ke akomodasi ini, kamu bakal merasa ditarik kembali ke Bali tempo dulu. Dengan desain khas rumah tradisional akan membuat kamu betah dan merasa seperti di rumah sendiri. Semua furniturnya dibuat sendiri dari kayu daur ulang.

Tersedia 5 buah cottage yang dikelilingi pohon pisang, pohon kelapa, dan berbagai tanaman lainnya. Jadi lupa pulang kalau sudah ke sini.

9. Bambu Indah


Akomodasi satu ini didirikan oleh pasangan Jhon Hardy dan Cynthia. Mengusung konsep rumah rumah tradisional Jawa dengan hampir keseluruhan bangunan tersebut dari bambu.

Terdapat beberapa jenis bangunan di sini seperti Sumba House, Minang House, Tree House, Pagoda House, Copper House dan yang menjadi favorit pengunjung adalah Moon House yang berbentuk melengkung seperti bulan. Terdapat pula kolam alami di bawah cottage. Juga Sungai Ayung yang mengalir lembut.

10. New Earth Haven Eco Dome


Crystal Dome merupakan bungalow utama yang ada di New Earth Haven yang berbentuk kubah yang unik.  Berada di tengah area sawah di daerah Ubud dan jauh dari keramaian kota bisa membuat pikiran kamu lebih fresh. Kedamaian juga akan terasa saat malam menjelang berhias kunang-kunang yang berterbangan dengan cahaya redupnya.

Mengusung konsep eco life, Crystal Dome memiliki toilet kompos  dan sumbersair yang berasal dari wilayah sekitar. Meski jauh dari hingar bingar kota, namun kamu gak perlu khawatir soal internet karena di sini terdapat fasilitas WiFi gratis yang bisa kamu akses kapan saja.

11. Sunday Rainvilla


Ingin menikmati alam dengan camping namun dengan fasilitas yang lengkap? Sunday Rainvilla tempatnya. Kamu akan merasakan sensasi glamping sebenarnya. Menginap di sebuah tenda bergaya Mongolia tentu menjadi pengalaman yang tak terlupakan.

Berada di Umalas, Seminyak, yang tidak jauh dari pusat Seminyak dan destinasi pantai-pantai di Seminyak. Namun kamu gak perlu khawatir, kamu masih bisa merasakan suasana tenang di sini.

Di dalam tenda terdapat satu buah tempat tidur, satu buah meja dan laci, serta dua buah kursi. Gak usah khawatir pengap karena sudah dilengkapi penyejuk ruangan.

Terlebih saat malam menjelang. Ditemani lampu kuning hangat, kamu bakal merasakan romantisnya menginap di sini. Di Sunday Rainvilla hanya tersedia 3 tenda saja. Setiap tenda jaraknya berdekatan, jadi kamu bisa sekalian berkenalan deh sama tetangga camping kamu.

Kamu berencana menghabiskan liburan akhir tahun di Bali? Akomodasi di atas bisa menjadi referensimu.

Sabtu, November 09, 2019

,

Info Traveling - Bagi anda yang ingin mencoba pengalaman berbeda saat tinggal dihotel, maka wajib bagi anda untuk mengunjungi hotel berikut!

Bagi anda yang senang travelling, maka pemilihan hotel yang nyaman menjadi pertimbangan utama saat merencanakan liburan. Namun, kini banyak hotel menawarkan keunikan dan keistimewaan, salah satunya pemandangan yang luar biasa indah. Berikut daftar hotel yang harus masuk kedalam bucket list anda!

1. Hotel Wolwedans, Namibia, Afrika


Hotel satu ini terbilang cukup unik karena terletak di tengah-tengah gurun pasir dan hanya berdindingkan kerai kayu. Jika anda menginap disini, anda akan dimanjakan dengan pemandangan gurun pasir dan dataran yang sangat indah.

2. Hotel Kakslauttanen, Finlandia


Hotel ini menawarkan pengalaman tidur sambil melihat cahaya aurora. meski hotel tidak menjamin setiap tamu yang datang bisa melihatnya, cahaya tersebut biasanya dapat dilihat dari akhir Agustus hingga akhir April.

Hotel yang terletak di Finnish Lapland atau 250 kilometer dari Arctic Circle ini juga merupakan rumah bagi Igloo Village dan karena hal itu jugalah desainnya terlihat sangat unik. Atapnya berupa setengah lingkaran berbahan kaca dan membuat setiap tamunya dapat menikmati langit malam di Finlandia. Tak perlu kahwatir, karena atap dan dinding tersebut dibuat dengan thermal glass yang dapat membuat kamar tetap hangat saat malam.

3. Hotel Dreams Luxury Suites, Santorini, Yunani


Saat menginap di hotel ini, dijamin anda akan betah karena pemandangan yang langsung menghdadap kelaut dan pemandangan sunset maupun sunrise yang begitu memanjakan mata.

4. Hotel Aescher-Wildkirchli, Swiss


Bangunan hotel ini barangkali tidak mewah dan biasa saja, tetapi pemandangan di sekitarnya benar-benar menakjubkan. Terletak di dekat gua Wildkirchli dan di bawah tebing Ebenalp, hotel ini sudah berusia cukup tua, yakni hampir 170 tahun. Hotel tersebut sekilas tampak menakutkan karena terletak di posisi yang sangat riskan, menempel di kaki tebing. Karena itu pula, hotel ini hanya bisa diakses dengan kombinasi mendaki dan mengggunakan cable car.

5. Hotel Oberol Wildflower Hall, Himalaya, India


Bagi anda yang ingin menikmati tinggal diatas bukit dengan pemandangan hijau membentang luas, maka hotel ini akan menjadi pilihan yang tepat.

6. Hotel Hideaway Beach Resort, Maldives


Bagi anda yang senang dengan pemandangan laut maka hotel ini benar-benar cocok dengan anda. Anda akan menikmati akses ke kamar mandi yang terhubung langsung dengan kolam renang dan laut. Rasanya seperti laut ada dibelakang rumah, ya!

7. Kingston Treehouse, Lion Sands, Afrika Selatan


Bagaimana jika tidur dengan ditemani suara alam dan binatang buas. Berada di tengah-tengah alam liar Afrika Selatan, hotel ini menyajikan pemandangan hijau hutan yang terbentang luas. Desainnya seperti rumah panggung sehingga aman bagi penghuninya. Sementara konstruksi bangunan hampir semua bagian terbuat dari kayu dan kaca yang dapat memuat empat orang termasuk anak-anak. Di tempat ini tidak ada listrik apalagi internet, cahaya saat malam pun hanya berasal dari api di lampu-lampu tempel.

8. Hotel The Samling, Windermere, Inggris


Hotel ini menawarkan tempat yang klasik dan suasana yang begitu damai sama seperti rumah di pedesaan. Bagi anda yang senang dengan suasana tenang dan damai maka wajib bagi anda untuk mengunjungi tempat ini.

9. Hotel Plaza Athenee, Paris, Prancis


Bagaimana rasanya jika tinggal di hotel yang pemandangannya langsung menghadap ke Menara Eifel. Apalagi anda yang sedang berlibur bersama pasangan, maka wajib untuk mengunjungi hotel ini

10. Floating Hotel, Manta Resort, Zanzibar


Siapa bilang di tengah lautan tidak bisa dibangun sebuah penginapan. Tempat menginap eksklusif ini merupakan bagian dari Manta Resort dan berlokasi sekitar 250 meter dari pantai Pemba Island. Tempat tersebut tidak hanya menawarkan pemandangan birunya laut, tetapi juga tidur dengan pemandangan bawah laut! Struktur bangunan berupa tiga lantai yang mengapung dan posisi terendahnya berada di empat meter dari bawah laut.

11. Hotel Corinthia, London, Inggris


Saat menginap di hotel ini, hanya dengan membuka jendela maka mata langsung dimanjakan dengan pemandangan London Bridge, London Eye dan keindahan Sungai Thames. Hotel ini wajib masuk ke list penginapan anda saat berlibur ke London.

12. Hotel Intercontinental, Hong Kong


Dengan menginap di hotel ini, anda bisa menikmati pemandangan malam Hong Kong dari dalam tempat tidur anda. Wah kira-kira bisa tidur gak ya?

13. Udang House, Indonesia


Hotel di Ubud, Bali ini menawarkan pemandangan yang luar biasa di lantai kamarnya. Dibangun di atas kolam udang, bagian lantai kamar tersebut dilengkapi dengan panel-panel kaca yang membuat penghuninya seolah berjalan di atas air. Dibangun oleh John Hardy dan istrinya, Cynthia, tempat penginapan ini merupakan bagian dari Bambu Indah estate dan didesain dengan mengambil inspirasi dari sejarah Indonesia.